BPS pada Rabu 5 Mei 2021 mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I masih terkontraksi -0,74% secara tahunan (yoy). Kontraksi perekonomian di triwulan I masih lebih baik dibanding triwulan sebelumnya yakni kontraksi -2,19% (yoy).
Pemulihan ekonomi Indonesia tentu akan terus berlanjut dalam triwulan selanjutnya dengan berbagai kebijakan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional. Indonesia bisa dipastikan memiliki pola pemulihan mirip dengan lambang ceklis yang memanjang dengan nilai terbawah triwulan II-2020 dan puncaknya triwulan II-2021 lalu turun di triwulan III – dan kuartal IV-2021 (Sharma et al, 2020).
Kunci utama dari proses pemulihan ekonomi nasional terletak pada penanganan Covid-19 di Indonesia. Secara teoritis, pertumbuhan ekonomi akan dilihat dari dua sumber utama, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dalam sisi pengeluaran, dan PDB dalam sisi sektor lapangan usaha. Menjaga konsumsi masyarakat, meningkatkan investasi ke dalam negeri melalui optimalisasi peran UU Cipta Kerja, meningkatkan pengeluaran pemerintah seperti program PEN, dan meningkatkan ekspor penting untuk didorong sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di sisi pengeluaran.